Sejarah sholat berjamaah Kelas 7F, 7G dan 8A ( 13 Mei 2020 )

SEJARAH SHALAT BERJAMAAH




A. Sejarah Shalat Jamaah

Jauh sebelum disyariatkan shalat 5 waktu saat mi`raj Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam, umat
Islam sudah melakukan shalat jamaah, namun siang hari setelah malamnya beliau mi`raj,
datanglah malaikat Jibril ‘alaihissalam mengajarkan teknis pengerjaan shalat dengan berjamaah.
Saat itu memang belum ada syariat Adzan, yang ada baru panggilan untuk berkumpul dalam
rangka shalat. Yang dikumandangkan adalah seruan `Ash-shalatu jamiah`, lalu Jibril shalat
menjadi imam buat nabi shallallahu ‘alaihi wasallam kemudian nabi shallallahu ‘alaihi wasallam
shalat menjadi imam buat para shahabat lainnya.
Namun syariat untuk shalat berjamaah memang belum lagi dijalankan secara sempurna dan tiap
waktu shalat, kecuali setelah beliau shallallahu ‘alaihi wasallam tiba di Madinah dan
membangun masjid. Saat itulah shalat berjamaah dilakukan tiap waktu shalat di masjid dengan
ditandai dengan dikumandangkannya Adzan. Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam meminta Bilal
radhiyallahu ‘anhu untuk berAdzan dengan sabdanya :
Wahai Bilal, bangunlah dan lihatlah apa yang diperintahkan Abdullah bin Zaid dan lakukan
sesuai perintahnya. (HR. Bukhari)
B. Anjuran untuk Shalat Berjamaah
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,`Shalatnya seseorang dengan berjamaah lebih
banyak dari pada shalat sendirian dengan dua puluh tujuh kali`. (HR Muslim)
Islam mensyariatkan shalat lima waktu untuk dilaksanakan secara berjamaah. Sehingga pertama
kali yang dilakukan Nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam ketika tiba di Madinah adalah
membangun masjid. Supaya kaum muslimin berkumpul di tempat itu, melakukan shalat dengan
berjamaah. Di samping itu, masjid juga bisa dipakai sebagai tempat berkumpul untuk
memusyawarahkan urusan-urusan yang penting atau untuk mempelajari ilmu agama. Karena itu,
apabila setiap muslim memilih (melaksanakan shalat fardhu,-pen.) di rumah, tidak akan terwujud
sikap saling menolong antarsesama, proses belajar ilmu\ agama tidak ia peroleh, dan kedekatan
(saling mengenal) satu sama lain tidak pula tercapai.
Jadi, masjid adalah tempat berkumpulnya kaum muslimin. Di samping mereka akan menggapai
pahala dengan shalat berjamaah, terwujud pula tolong-menolong, persatuan, dan saling
mengenal. Disyariatkannya shalat fardhu secara berjamaah adalah berdasarkan kesepakatan
kaum muslimin. Ia adalah bagian dari ibadah yang paling utama dan bagian dari ketaatan yang
paling mulia.

Ibnu Hajar dalam kitabnya Fathul Bari dalam kitab adzan telah menyebutkan secara rinci apa
saja yang membedakan keutamaan seseorang shalat berjamaah dengan yang shalat sendirian.
Diantaranya adalah ketika seseorang menjawab Adzan, bersegera shalat di awal waktu,
berjalannya menuju masjid dengan sakinah, masuknya ke masjid dengan berdoa, menunggu
jamaah, shalawat malaikat atas orang yang shalat, serta permohonan ampun dari mereka,
kecewanya syetan karena berkumpulnya orang-orang untuk bericadah, adanya pelatihan untuk
membaca Al-Quran dengan benar, pengajaran rukun-rukun shalat, keselamatan dari kemunafikan
dan seterusnya.
Semua itu tidak didapat oleh orang yang melakukan shalat dengan cara sendirian di rumahnya.
Dalam hadits lainnya disebutkan juga keterangan yang cukup tentang mengapa shalat berjamaah
itu jauh lebih berharga dibandingkan dengan shalat sendirian.
Dari Abi Hurairah radhiyallahu ‘anhu bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam
bersabda,”Shalatnya seseorang dengan berjamaah lebih banyak dari pada bila shalat sendirian
atau shalat di pasarnya dengan duap puluh sekian derajat. Hal itu karena dia berwudhu dan
membaguskan wudhu`nya, kemudian mendatangi masjid dimana dia tidak melakukannya kecuali
untuk shalat dan tidak menginginkannya kecuali dengan niat shalat. Tidaklah dia melangkah
dengan satu langkah kecuali ditinggikan baginya derajatnya dan dihapuskan kesalahannya
hingga dia masuk masjid….dan malaikat tetap bershalawat kepadanya selama dia berada pada
tempat shalatnya seraya berdoa,”Ya Allah berikanlah kasihmu kepadanya, Ya Allah ampunilah
dia, Ya Allah ampunilah dia…”. (HR. Muslim dalam kitab al-masajid wa mawwadhiusshalah no.
649)
Pada kesempatan lain, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda :
Dari Abi Darda` radhiyallahu ‘anhu bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam
bersabda,”Tidaklah 3 orang yang tinggal di suatu kampung atau pelosok tapi tidak melakukan
shalat jamaah, kecuali syetan telah menguasai mereka. Hendaklah kalian berjamaah, sebab
srigala itu memakan domba yang lepas dari kawanannya”. (HR Abu Daud dan Nasai)

Pertanyaan:


1. Islam Mengisyaratkan untuk shalat lima waktu secara berjamaah dimasjid. Tuliskan 3
Fungsi dari Masjid selain sebagai sebagai sarana ibadah ?

2. Berapakah ganjaran pahala bagi melaksanakan shalaat berjamaah? Jelaskan beserta dalilnya


Komentar

  1. Ok pak terima kasih-Arta 7G

    BalasHapus
  2. Baik pak, terimakasih
    —wahyu tri fadhilah 8a

    BalasHapus
  3. Ok pak terimakasih
    -ikhsan 8a

    BalasHapus
  4. Oke pak terima kasih

    -dhiki 8a

    BalasHapus
  5. Oke pak,terima kasih
    -firza8a

    BalasHapus
  6. Oke pak terimakasih
    Farel 8a

    BalasHapus
  7. Terima kasih pak,tugasnya
    -Vika 8A

    BalasHapus
  8. Ok pak trima ksih
    -alina 8a

    BalasHapus
  9. Ok pak , trimakasih-alfarin7G

    BalasHapus
  10. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  11. Oke pak, terima kasih
    —thabitha 8a

    BalasHapus
  12. Ok pak, terima kasih
    -samantha 7G

    BalasHapus
  13. Ok Pak, Terima Kasih
    - Daffa 8A

    BalasHapus
  14. Ok pak, terimakasih
    -Abiyyu 7G

    BalasHapus
  15. Ok pak terimakasih
    -Nazwa amelia 8a

    BalasHapus
  16. Oke baik pak terimakasih,
    -khezya Zaviera Ayunda 7f

    BalasHapus
  17. ok pak trimakasih tugasnya
    aulia putri 7f

    BalasHapus
  18. Baik pak terima kasih
    ~Gamma Bramulya Arhaburrizqi 7F

    BalasHapus
  19. Oke pak terimakasih-haristrada7G

    BalasHapus
  20. Oke pak, terima kasih
    -Bintang mutiara 7G

    BalasHapus
  21. Ok pak terimakasih
    -refeka ksatria panatagama 7f

    BalasHapus
  22. Oke pak,terima kasih
    —Arissa Syafina 7F

    BalasHapus
  23. Oke pak,terima kasih
    m.raffi athala 7g

    BalasHapus
  24. Terima kasih
    Nabila Fakhriyah 7F

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

KEMAGNETAN

Tata Cara Sholat Berjamaah, Pesantren Kelas 7F, 7G dan 8A ( 18 Mei 2020 )

MAGNET KELAS IX