tata surya kelas 7 ( 19 Mei 2020 )

Sistem Tata Surya


















Teori Planetesimal (Thomas C. Chamberlin) dan Forest R. Moulton

Menurut kedua pakar ilmuwan tersebut, tata surya terbentuk karena benda langit yang melewati matahari jaraknya cukupnya dekat. Karena jarak yang terlalu dekat maka mengkibatkan tonjolan pada permukaan matahari. Dengan bantuan bintang yang cukup dekat dengan matahari memberikan efek gravitasi dan terbentuklah dua lengan spiral yang memanjang pada matahari.
Setelah itu sebagian besar materi akan tertarik kembali dan benda langit tetap berada pada orbitnya. Benda langit tersebut kemudian mendingin dan memadat sehingga berubah menjadi benda berukuran kecil yang disebut Planetesimal. Sedangkan benda langit yang berukuran bear disebut Protoplanet. Benda langit tersebut akan mengalami tubrukan dari waktu ke waktu dan kemudian membentuk bulan dan planet dan sisanya menjadi komet dan asteroid.

Teori Awan Debu (Carl Von Weisaeker dan Gerard P. Kuiper)

Menurut kedua ilmuwan di atas terbentuknya tata surya karena adanya gumpalan dan debu serta gumpalan awan mengalami penyumbatan. Pada proses penyumbatan, partikel-partikel debu masuk ke bagian pusat awan dan membentuk gumpalan bola yang terikat. Kemudian akan membentuk cakram dan akan saling menekan dan menimbulkan panas dan berpijar. Bagian ini yang kemudian menjadi matahari. Sedangkan bagian luar akan terpecah membentuk gumpalan yang lebih kecil. Gumpalan kecil akan terikat dan membeku yang menjadi planet-planet.

Teori Nebule (Teori Kabut) oleh Immanuel Kant dan Piere Simon de Laplace

Menurut kedua ilmuwan tersebut terbentuknya tata surya yaitu melalui proses matahari dan planet yang berasal dari kabut yang berpijar dan terikat. Kabut berbentuk bulat seperti bola besar. Semakin bola berukuran kecil maka perputarannya akan semakin cepat. Bentuk bola tersebut dan mendekat pada kutubnya dan melebar pada bagian ekuatornya. Sehingga bagian massa dari kabut gas menjauh dari gumpalan intinya dan membentuk gelang-gelang pada bagian utama kabut. Kemudian gelang-gelang tersebut akan membentuk gumpalan lain yang akan menjadi planet dan satelit. Pada bagian tengah akan membentuk gas pijar yang kita kenal sebagai matahari.
Lalu apa saja yang ada di sistem tata surya kita?

Anggota Sistem Tata Surya






Pada sistem tata surya memiliki banyak benda-benda langit yang mengelilingi tata surya. Dan benda-benda langit tersebut berjalan sesuai dengan strukturnya agar tidak menimbulkan kerusakan dengan anggota planet lain. Pembahasan lebih lengkap tentang anggota sistem tata surya di laman lain www.seventh-education.com. Berikut akan dijelaskan secara singkat tentang anggota sistem tata surya.
Anggota sistem tata surya yaitu ada matahari, planet-planet, meteor, asteroid, komet, satelit dan masih banyak lagi. Matahari merupakan komponen utama dari anggota sistem tata surya yang memiliki peranan sangat penting. Matahari disebut sebagai induk dalam tata surya. Planet merupakan anggota sistem tata surya. Planet di sistem tata surya terdiri dari beberapa macam yaitu merkurius, venus, bumi, mars, jupiter, saturnus, uranus dan neptunus. Masing-masing planet memiliki orbitnya. Sehingga tidak akan terjadi tubrukan antara planet satu dengan planet yang lain. Setiap planet akan mengitari matahari karena matahari sebagai pusatnya. Proses mengitari matahari ini disebut revolusi. Sedangkan planet yang berputar pada orbitnya masing-masing disebut rotasi. Meteor juga menjadi anggota sistem tata surya. Meteor adalah serpihan benda padat yang bertebangan tidak beraturan yang disebabkan oleh pengaruh gaya gravitasi. Asteroid yaitu benda langit yang berukuran kecil dan padat. Komet yaitu benda langit yang padat yang terbentuk dari gas dan debu yang membeku. Komet memiliki lintasan lonjong. Satelit yaitu benda langit yang mengitari benda lain dan tetap pada gaya tarik benda lain yang berukuran lebih besar

Komentar

Postingan populer dari blog ini

KEMAGNETAN

Tata Cara Sholat Berjamaah, Pesantren Kelas 7F, 7G dan 8A ( 18 Mei 2020 )

MAGNET KELAS IX