Teknologi Yang terinspirasi dari struktur jaringan tumbuhan ( kelas 8 ) 21 September 2020
Siapa sangka ternyata teknologi ini
terinspirasi dari tumbuhan? – Teknologi akan terus berkembang dengan tujuan
untuk memudahkan segala aspek kehidupan manusia. Ide atau konsep biasanya
muncul karena adanya permasalahan yang timbul dari kehidupan manusia, sehingga
permasalahan tersebut dapat dipecahkan dan menghasilkan keuntungan secara
materi. Inspirasi memang bisa datang darimana saja, termasuk dari hal-hal yang
tak terbayangkan sebelumnya, dari struktur tumbuhan.
Kodig.id memberikan nformasi
mengenai beberapa teknologi yan terinspirasi dari tumbuhan, diantaranya yaitu:
1. Velcro atau perekat
Velcro terdiri dari dua komponen
yaitu dua lembar Velcro (satu lembar bundar atau kotak dan satu lembar pengait)
dijahit atau ditempelkan ke kain secara berlawanan. Komponen pertama memiliki
pengait, sementara yang lainnya memiliki benang seperti lingkaran atau kotak
yang ketika disatukan, benang tersebut akan mengait pada pengait dan dua bagian
tersebut menempel sementara.
Teknologi ini terinspirasi dari cara
duri tanaman menempel pada bulu anjing. Velcro diciptakan oleh insinyur listrik
bernama George de Mestral pada tahun 1948.
2. Paving (kon-blok)
Disadari atau tidak, ternyata paving
memiliki bentuk yang sama dengan sel parenkim. Sel ini berperan penting dalam
proses fotosintesis daun. Bentuk segi enam dan memiliki ruang antarsel menjadi
inspirasi utama dalam menentukan pembuatan bentuk dan pemasangan paving. Paving
sendiri berfungsi untuk meratakan jalan dan menyerap air hujan.
3. Biophotovoltaic moss table
Biophotovoltaic Moss Table merupakan
meja yang dapat membangkitkan listrik melalui proses fotosintesis.
Biophotovoltaic Moss Table termasuk karya inovatif yang menunjukkan potensi
masa depan teknologi BioPhotoVoltaic (BPV). Inspirasi atau ide pengembangan
teknologi ini dari jaringan fotosintesis tumbuhan. Teknologi ini mampu
menghasilkan listrik yang cukup untuk mengisi alat-alat listrik kecil seperti
jam digital.
4. Pembangkit listrik tenaga surya
abengoa
Pembangkit Listrik Tenaga Surya
(PLTS) Abengoa diciptakan para peneliti MIT (Massachussetts Institute of
Technology) yang terinspirasi dari salah satu struktur jaringan bunga tumbuhan
yaitu bunga matahari. Keteraturan kelopak pada bunga matahari menginspirasi
peneliti untuk mendesain PLTS dengan meminimalkan lahan dan meningkatkan energi
yang dihasilkan.
5. Pemurni udara Andrea
Andrea Air Purifier merupakan contoh
teknologi yang terinspirasi dari tumbuhan dan hasil kombinasi cemerlang antara
manusia dengan tumbuhan yang dapat mempercepat kemampuan alami alam untuk
membersihkan udara yang kotor dalam rangka untuk mendetoksifikasi suasana di
dalam rumah. Cara kerjanya yaitu, udara kotor yang mengandung bakteri atau
virus akan masuk ke bagian atas, kemudian tersaring ke bawah dan udara bersih
akan keluar melalui kipas.
6. Teater Esplanade
Bangunan ini terinspirasi dari
tumbuhan, lebih tepatnya bentuk buah durian. Terletak di tepi sungai Marina Bay
dekat dengan muara Singapore River. Bangunan ini dirancang oleh dua firma
arsitektur yang bekerjasama yaitu DP Architect (DPA) dan London Michael Wilford
& Partners (MWP). Beberapa orang Singapura menyebut Esplanade sebagai “The
Big Durian” atau “Shell Durian”. Bangunan ini dibangun untuk menjadi pusat
pertunjukan seni.
7. Charger tenaga surya electree
Terinspirasi dari pohon bonsai yang
memiliki karakteristik daun berkelompok, Electree mewakili bentuk tersebut
dengan adanya daun-daun sel surya yang mampu menyerap panas matahari. Charger
tenaga surya ini dirancang oleh Vivien Muller, terdapat 27 buah daun sel surya
dengan bahan amorphous-silicon berkualitas tinggi. Masing-masing berbentuk
persegi dengan lebar 3,7 inci atau 10 cm. Teknologi ini memiliki kapasitas
penyimpanan hingga 14.000 mAh.
8. Kota mengambang Lilypad Ecopolis
Kota mengambang Lilypad Ecopolis
terinspirasi dari struktur jaringan daun teratai yang didesain oleh Vincent
Callebaut sebagai antisipasi untuk tahun 2100 yang digambarkan akan banyak
sekali jumlah pengungsi dunia akibat adanya pemanasan global. Lilypad kota ini
dapat mengapung dari Monaco di Eropa hingga ke daerah bagian Atol Polenesia.
Bahkan, Lilypad mampu mengapung dengan zero emisi udara melalui teknologi
energi dari matahari (solar), angin, gelombang laut, dan biomass.
9. Lampu sensor cahaya
Lampu
ini bisa menyala dan mati sendiri sesuai dengan keadaan hari. Biasanya dipasang
saat pemilik rumah hendak pergi lama. Tujuannya, agar orang menyangka bahwa
pemilik rumah sedang ada di tempat sehingga lebih aman dari “calon maling”.
Lampu-lampu ini dipasangi sensor cahaya yang disebut sebagai fotoresistor
atau light dependent resistor (LDR). Cara kerja dari
sensor ini mengikuti terang/redupnya cahaya di sekitar lampu.
Teknologi ini terinspirasi dari
stomata kaktus. Ketika malam hari, stomata kaktus akan menutup, sedangkan pada
siang hari akan membuka demi mengurangi proses penguapan air. Proses membuka
dan menutup stomata didukung oleh aktivitas sel penjaga stomata yang disebut
dengan fotoreseptor.
10. Panel surya
Panel surya adalah alat yang mampu
mengubah sinar matahari menjadi energi listrik. Mekanisme ini terinspirasi dari
cara kerja fotosintesis pada daun tanaman. Jika pada panel surya energi
matahari yang dikumpulkan ketika menabrak permukaan panel menyebabkan elektron
pada panel surya bergerak melalui suatu konduktor lalu menghasilkan energi
listrik.
Sama halnya dengan proses
fotosintesis, saat daun terkena sinar matahari klorofil akan menyerap energi
cahaya. Elektron pada kompleks klorofil akan bergerak melalui satu saluran dan
menyebabkan muatan positif juga ikut bergerak. Bergerak menuju kompleks enzim
yang menghasilkan energi kimia ATP dan NADPH. Nantinya digunakan untuk mengubah
CO2 jadi glukosa.
menangkan uang sebanyak-banyaknya hanya di AJOQQ :D
BalasHapusAJOQQ menyediakan 9 permainan seru :)
WA;+855969190856